Minggu, 19 Juli 2015

Kamu! Gadis yang sudah merebut perhatianku sejak awal

Proses jatuh hati buatku seperti
sebuah prosesi panjang slow waltz yang melenakan. Semua butuh persiapan, tidak ada jatuh hati
yang bisa terjadi dalam sekian
hitungan. Bukan hanya tentang saling mengenal. Jatuh hati juga
soal mempersiapkan hati agar kembali siap dimasuki. Setelah sebelumnya dihantam rasa nyeri berkali-kali.

Sebab itu, jatuh cinta pada pandangan
pertama berada di kutub lain dalam
kamusku. Tidak hanya kurang
rasional, jenis cinta yang satu ini juga tak tahan lama di mataku.

Cinta yang cepat datang sempat
kusangka setara dengan rasa yang
lekas hilang. Sampai hari itu kutemukan dirimu yang mengguncang semua keyakinan ini dengan lantang.

Rasa tertarik memang tidak butuh
penjelasan panjang lebar. Sekilas lihat, kehadiranmu sudah langsung mampu menciptakan kebahagiaan. Petang itu kulihat kamu begitu asyiknya dan lihainya mengayunkan tanganmu untuk bermain volley. Rambutmu yang panjang kau ikat,namun tetap bergerak bebas mengikuti tiap gerakanmu, bergerak sesuai ayunan kaki dan lengan yang ritmis. Jelas, olahraga satu ini sudah sering kau lakoni. Berbeda denganku yang olahragapun bisa hanya sebulan sekali...

Entah karena apa, hari itu ada rasa
yang berbeda dalam hati. Aku merasa
harus mengenalmu lebih dalam lagi.
Tak keberatan rasanya kulakoni
apapun yang bisa membuat kita saling mengenal lalu membuka hati. Sebab kesempatan macam ini rasanya tak akan datang dua kali.

Sering aku menanyakan hal tentangmu ke orang yang memang berkumpul bersamamu ketika volley. Aku menanyakan soal ini itu. Dan kembali aku tau bahwa kau jago bermusik....

Rasa malu langsung hinggap dalam tubuhku. Rasanya sangat menusuk. Yang aku tahu dia wanita. Tapi keahliannya banyak sekali. Dan yang aku bisa ikuti mungkin....... brrmusiknya.

Untuk itu aku memberanikan diri memulai hal baru itu. Aku meminta kawanku untuk mengajarkanku bermain gitar. Ya.. hanya kamu motivasiku. Aku meminta temanku untuk menjadi coachku dalam waktu aku belajar ini.. tentunya dengan ikhlas. Ya sampai saat ini walupun aku belum bisa bisa banget tapi au gapernah nyoba buat nyerah. Karna apa? Karna aku mau ada satu hal darimu yang aku harus bisa dan samain. Itu pula yang bisa kita rasakan bersama nanti. Mungkim kita bisa berduet bersama bermain gitar?

Yang aku kira ini bakal mudah namun karna aku yang masih sangat kaku ini agak rumit. Ya mungkin agak bodoh bagimu jika tau aku seperti ini. Temanku terus menyemangatiku supaya aku bisa minimal memainkan sebuah lagu dengan kunci dasar. Yaaa kamu juga mungkin akan merasa aneh jika melihat aku belajar karna aku begitu lemot dalam menangkap dan menghafal tiap kunci tersebut.

Semua butuh proses. Tak
terkecuali dalam upayaku
mendapatkan terus hatimu. Kumohon
biarkan kali ini aku mengambil
waktuku.
Memang tak akan langsung kau
temukan pria yang mampu
menyamai langsung kemampuan bermusikmu.
Sesekali kau akan melirik aneh setiap
aku mendekat, berusaha menyamai
Kemampuanmu, lalu malah payah karna aku masih jauh di belakangmu. Tak bisa apa-apa.

Di matamu saat ini mungkin aku
hanya pria random yang jauh dari
kriteria pasangan yang layak
mendampingi. Namun kamu perlu
tahu satu hal,

"Pria ini rela berpayah demi
mempersiapkan diri. Pria ini
juga sabar menunggumu mau
membuka hati dan juga menerimaku menjadi pendamping mu sepenuhnya. Ada orang yang memperjuangkanmu sekuat ini."

Sampai saat itu tiba.... izinkan aku untuk terus berusaha Sayang...

Naufal I.R