Senin, 15 Agustus 2016

Woman isn't Devil, But Adorable.

Banyak orang yang sekarang putus asa, berfikir pendek untuk bunuh diri atau melakukan kegiatan-kegiatan ga masuk akal lainnya dikarenakan 1 hal, Perempuan. Biasanya mereka melakukan hal tersebut karena beberapa faktor, misal aja di campakkan begitu saja, di selingkuhi atau bahkan tidak dianggap begitu saja. dan itu memunculkan pemikiran laki-laki bahwa waanita adalah racun, wanita itu ibarat iblis. yang bisa memainkan peran menurut dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lan...

Seketika... dari banyaknya kasus dan curhatan yang aku terima ini, aku jadi lebih penasaran sepertii apa sebebnarnya wanita itu? bukannya dia adalah manusia ciptaan ALLAH SWT yang sempurna dan di Istimewaakan? lantas mengapa banyak yang bilang baha wanita racun dunia?

Dan... inilah jawaban yang aku dapat tentang wanita itu berdasarkan beberapa hadist yang saya baca...

1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , ” Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”

2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang soleh.


 3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah .Dan orang yang takutkan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.


4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam syurga.


5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.


6. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.


7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.


8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.


9. Daripada Aisyah r.a.” Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.


10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pun pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.


11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga solat dan puasanya.


12. Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW “Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”


13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.


14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam syurga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).


15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya,maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.


16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.


17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.


18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.


19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.


Subhanallah... ini hanya beberapa hal yang membuat wanita terlihat istimewa. Dan menurut aku, wanita memang menarik. mereka begitu istimewa. hanya kita sebagai kaum lelaki biasanya yang tidak menaati aturan dan mengistimewakan wanita itu sendiri sehingga mereka melakukan hal yang tidak baik untuk kita. 

Bahkan, ALLAH SWT mengkhususkan wanita dalam Al-Qur'an. seperti halnya Surah AN-Nisa (Wanita-Wanita)., sebegitu spesialnya ternyata mereka. Masya Allah.

Jadi memang... sebenarnya wanita itu diciptakan sempurna dan istimewa. hanya saja akhlaknya yang membedakan. Begitu pula laki-laki. Oleh karena itu jadilah wanita yang solehah. seperti yang dijelaskan pada Q.S An-Nur ayat 26. Bahwa, "wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik. Dan laki-laki yang tidak baik untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik".

Sekali lagi, bukan bermaksud menggurui. hanya saja berbagi cerita.

Salam,

Naufalir

Minggu, 14 Agustus 2016

Sedikit Keberanian




Bersama Januari, Datang secercah di wajahnya
Dan aku sedikit gugup
Aku sedikit gugup pada waktu itu
Lebih dari dua belas bulan aku tak berteman dengan perubahan
Saat semua orang sempurna
Bisakah kita untuk memulainya lagi?

Taman bermain, mulai berkarat
Dan jantungmu berdetak sepuluh ribu kali
sebelum aku mendapatkan kesempatan untuk mengatakan
aku merindukanmu

Dan saat keadaan sulit
Aku sedikit lebih kuat sekarang
Aku sedikit lebih berani sekarang

Dan saat keadaan hari gelap
Aku sedikit lebih cerah sekarang
Aku sedikit lebih bijaksana sekarang
Sebelum aku melepaskan perasaanku pergi menjauh....

 Kita dipertemukan satu sama lain dirumah pelarian
Aku ingat itu sempurna, semua begitu jujur
Kita bergerak bersama-sama seperti gembok dan kunci
Tapi sekarang kuncimu sudah berubah
Aku tahu, aku sudah tak bisa cocok lagi dengan jalan itu.

Dan saat keadaan sesulit apapun
Aku mempunyai sedikit keberanian
Sebelum aku melepaskan perasaanku pergi menjauh....

Kamis, 11 Agustus 2016

MEMBUAT JANJI DENGAN TAKDIR



Menunggu... Menunggu orang yang tepat itu bagaikan menunggu jemputan.
Kamu tahu jemputanmu pasti akan datang.
dan kamu menunggunya di suatu tempat.
Kamu tahu dia bakal datang.

Namun, ada hal yang bahkan kamu tidak tahu.
Kamu tidak tahu kapan pastinya jemputanmu itu bakal datang.
Kamu tidak tahu pasti. Apakah ia lebih cepat? Terlambat? Atau bahkan tepat waktu.
Kamu tidak pernah bisa tahu hal ini. Yang kamu tahu, dia pasti datang.

Dan, yang bisa kamu lakukan hanya menunggu.
Tapi, kamu tahu dia bakal datang.
Karena kamu telah membuat janji dengan jemputanmu.
Janji dengan Takdir.

Disinilah kesabaranmu diuji.
Kalau-kalau jemputanmu tidak kunjung datang.

Kamu tahu perjalanan dia bisa saja terhambat.
Dan.. persoalannya. Apakah kamu akan tetap menunggu jemputanmu.
Atau justru kamu malah memutuskan naik kendaraan lain yang lalu lalang di hadapanmu.
Dan, apakah kamu terburu-buru atau tidak ke tempaat tujuanmu.

Itupun kalau kamu menunggu.
Tapi, coba dibalik kadaan yang saya ceritakan tadi. Kamu lah yang jadi penjemput.

Setelah jemputanmu datang.
Kamu bisa pergi ke tempat tujuan yang sama. Yang kamu inginkan.
Melakukan semua perjalanan dengan kendaraan yang sama.
Maka.. itulah petualanganmu. Petualangan yang sebenarnya itu baru dimulai.

Apakah di akhir akan ke tempat tujuan yang sama?
Hanya takdirlah yang tahu dan bisa menjawabnya.
Kalaupun tidak, kamu bisa menunggu lagi jemputan yang lainnya.
Ataupun, kamu jemput orang lain.

Dan sekali lagi,
Kamu telah membuat janji yang baru dengan takdir.

Tidak Ada Tapi.. Tapi.. Dan Tapi.

Terkadang saat kita memulai suatu hubungan. kita selalu berfikir, bagaimana kita tahu bahwa orang yang telah kita temui dan jalin hubungan ini adalah orang yang paling tepat?

Nah.. Ini tentu sebuah pertanyaan untuk yang sudah punya pacar saja ya. yang jomblo mh cukup meraatapi aja. hahahaha. Saya rasa, pikiran seperti itu pernah ada dan terlintas di benak diri kita masing-masing. "Apakah dia orang yang tepat? Apakah saya tidak akan tertarik lagi pada perempuan atau lelaki lain lagi? Apa saya benaar dengan pilihan saya ini?". Terlalu banyak pertanyaan yang merujuk pada keyakinan kita terhadap pasangan yang kita pilih.

Dan... setelah saya mengalami pahit manis asem gurih cinta. setelah saya juga mengalami putus nyambung cinta. saya rasa saya punya jawaban terbaik untuk semua pertanyaan itu. Bagaimana salah satu cara untuk mengukur, apakah kita sudah bisa puas dan menerima hubungan yang tengah kita jalani dengan seseorang? Dan, akhirnya saya sampai pada sebuah kesimpulan.

Saya memang sekarang tengah menyendiri. namun, terakhir saya pacaran, saya tidak pernah tertarik lagi untuk mencari perempuan yang lebih baik lagi atau dari fisik lebih cantik dari dirinya. Saya selalu berfikir bahwa dia yang terbaik dan dia yang saya cari. karena saya melihat dia sebagai diri saya. saya juga tidak pernah menemukan kata "tapi". Dan, coba kalian tanyakan padaa diri kalian sendiri. Apakah pernah kalimat seperti ini terlintas di benak dan pikiran kalian?

Pacar saya sangat sayang saya, TAPI dia kadang menyebalkan.
Pacar saya cakep dan ngga ngebosenin, TAPI coba saja kalu rambutnya lurus alami, tidak di-bonding.
Pacar saya menyenangkan, TAPI saya tidak suka kalau dia berdandan.
Pacar saya cantik, TAPI dia kurang pintar.
Pacar saya baik hati, TAPI dia kadang nggak memperhatikan saya.
Pacar saya pintar, TAPI dia ga secantik cewek lain.
Pacar saya oke, TAPI dia masih ingat terus dengan mantannya.
Pacar sya lucu, TAPI dia sangat cemburuan dan membatasi pergaulan saya
Saya sayang dia, TAPI keluarganya tidak menerima saya dengan baik\
Saya sayang dia, TAPI saya kurang nyaman ketika harus berada di antara teman-temannya.
Saya sayang dia, TAPI status ekonomi dia lebih baik dari saya
Saya sayang dia, TAPI rasa sayangnya tampaknya ga sebesar saya.
Saya sayang dia, TAPI saya malu kalau harus bergandengan tangan dengannya di depan umum.
Saya sayang dia, TAPI saya cemburu kalau dia menceritakan tentang laki-laki lain.
Saya sayang dia, TAPI kalau ada yang lebih baik darinya, kenapa tidak?
Saya sayang dia, TAPI fisiknya kurang menarik untuk selalu dipandang.

Dan. masih banyakkk sekali "Tapi" yang lain. menurut saya dan teori sekedar dari saya, bahwa ketika kalian sudah tidak lagi menemukan dan berfikiran kata "tapi" lagi, berarti kalian telah bertemu dengan orang yang tepat, orang yang selama ini kalian cari. Ada kata "tapi", berarti kamu masih belum puas. Memang, hakikat dan pada dasarnya manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah puas, Tapi, dalam hal percintaan dan mencari pasangan, kalau kalian terus merasa tidak puas, kalian ga akan pernah bertemu dengan orang ang selama ini kamu idam-idamkan.

Saya minta maaf jika tulisan ini kesannya menggurui. Saya hanya ingin berbagi. karena saya juga masih harus banyak belajar demi mendapatkann pasangan yang saya cari selama ini. Terserah kalian, Boleh setuju. Boleh tidak.

Rabu, 10 Agustus 2016

ANTARA PACAR DAN ALIRAN LISTRIK







Hola penjelajah blog hehehe... setelah kemaren saya post 2 tulisan mengenai keresahan saya tentang agama saya. sekarang saya mulai lagi dengan kasus percintaan ya hahaaha...

sekarag saya mau ngebahas hubungan antara PACAR dan ALIRAN LISTRIK. 

Apa memang hubungannya? Antara seorang pacar dan aliran listrik?

Oke.. simpel aja mikirnya.

Gini... PACAR itu datang disaat yang tak terduga.
            
              Diantara kalian mungkin pernah merasakannya juga. Bertanya-tanya soal kapan punya pacar, tentu ketika masih jomblo. Tapi.. pernahkah kalian saadar? Pacar yang mungkin saat ini bersama kalian datang disaat kalian sudah begitu pasrah. Melepaskan semua perasaan sakit hati, kisah yang kelam, dendam di masa lalu dan juga rasa penasaran kapan jodoh yang kita harapkan datang.

Tentu saja ini seperti kejadian ketika kita mengalami mati listrik atau pemadaman bergilir. Kalian tahu, Biasanya aliran listrik di rumah yang mati akan menyala ketika perasaan kesal akan mati listrik ini sudah menghilang dan berganti menjadi pasrah. Karena, ketika kita sudah pasrah dan berserah diri pada yang maha kuasa dan kemudian untuk sesaat menghilangkan atau menerima kenyataan dengan lapang dada, aliran listrik pasti hidup kembali.


Dan.. kalian juga pasti tahu bagaimana senangnya perasaan tersebut.

Selasa, 09 Agustus 2016

Bagiku Agamaku Dan Bagimu Agamamu



Beberapa tahun terakhir muncul beberapa kamu yang mengaku-ngaku islam dengan dalih mereka untuk berjihad di jalan Allah. Setelah itu, saya mulai kasihan sekali terhadap Islam.

            Ya.. begitulah yang sering terlintas di pikiran saya beberapa tahun belakangan ini kalau mengingat kata itu : Islam. Agama yang sudah saya anut semenjak saaya dilahirkan ke dunia ini, agama yang saya anut karena orangtua juga menganutnya.

            Lalu, kenapa saya merasa kassihan? Sebenernya banyak Hal. Tapi, ada beberapa fakta yang saya lihat di depan mata saya yang kemudian membuat saya merasa kasihan dengan agama saya ini. 

            Dan.. ini beberapa hal yang kemudian bisa dibilang mewakili islam...

            Yang pertama, soal para peminta sumbangan. Mungkin dari kalian semua pernah melihat hampir setiap hari. Dan yang diminta, biasanya untuk biaya pembangunan masjid atau untuk sumbangan terhadap kaum dhuafa dan yatim piatu. Saya mungkin masih bisa mentolerir untuk yang di pinggir jalan, karena bangunannya tampak (Masjid) dan itu yang membuat saya maklum. Namun, bagaimana dengan yang ada di depan minimarket atau tempat-tempat seperti Photo copyan? Kadang-kadang di kotak tersebut bertuliskan dari suatu yayasan untuk membantu kaum dhufa. Atau mereka yang meminta untuk biaya pembangunan masjid, yang bahkan kita sendiri ngga tahu itu letak masjid dimana. Dan, ini yang akan memunculkan pertanyaan soal jujur atau tidaknya tentang peminta sumbangan ini. Lagi-lagi, agama Islam dijadikan alasan.

            Yang Kedua.. Coba kalian yang sering nonton mister tuk*l di televisi itu. Mereka para pemburu makhluk halus. Atau yang sering disebut “Orang Pintar” itu pasti memakai atribut islam. Dengan pakaian seperti gamis dan bersorban dan berkopiah. Layaknya seorang da’i yang akan berdakwah. Setelahnya, mereka akan berkomat-kamit menggunakan bacaan-bacaan dalam bahasa arab. Entah, itu memang ada dalam Al-Qur’an atau tidak, namun memang saya kurang paham... untuk menghadapi makhluk halus. Kaarena yang saya tahu, saya hanya diberi penjelasan untuk membaca ayat kursi saja untuk menghaadapi makhluk halus.

            Ketiga... Soal Pengeboman, Terorisme tepatnya. Para terorisme ini atau pelaku pengeboman erat sekali hubungannya dengan agama islam. Bukan Cuma yang di Indonesia, namun bahkan sama yang di luar negeri pula. Dan, seperti sekarang ini apa yang tengah dilakukan ISIS adalah salah satunya. Ibarat persaamaan ISLAM = TERORISME. sedih sekali. Lebih menjengkelkannya yaitu, Kenapa mereka haruss mengatasnamakan agama untuk menghancurkan? Dengan dalih mereka yang di bom adalah kaum kafir. Saya sangat sedih.

            Keempat... Ini soal kelakuan ormas-ormas yang ada di Indonesia. Bukan saya tidak mau da ormas di Indonesia. Namun, saya lebih menyayangkan sikap mereka yang ngerti agama namun, yang mereka lakukan hanya mengandalkan otot bukan otak. Contoh.. aksi mereka yang melakukan penghancuran terhadap kafe-kafe dengan alasan tempat tersebut adalah tempat maksiat atau penuh dosa. Menurut saya, dengan mereka menghancurkan tempat-tempat tersebut belum tentu membuat orang-orang insyaf. Tidak ada ke-efektifan dari kegiatan penghancuran itu. Yang ada malah akan semakin memperburuk citra agama Islam itu sendiri. Bukan memberikan kedamaian, tapi menyebarkan ketakutan. Sekali lagi saya sedih. Astaghfirullahaladzim.....

            Memang, ga semua orang islam seperti itu. Masih ada tokoh-tokoh islam yang memberikan dampak positif dan menimbulkan empati. Tapi, tetap saja beberapa fakta yang saya sebutkan tadi masih membuat saya sedih dan kasihan tethadap agama saya.

            Kesedihan ini juga karena banyak orang islam yang sudah melupakan ajaran-ajarannya dan banyak yang hanya terdengar islami, tapi kelakuannya tidak sedikit juga yang luntur. 


            “IMANKU YANG DULU TEGAR, KINI HANCUR DALAM SESAT KEHIDUPAN”


            Saya salah satunya. Dan, tulisan ini bukan untuk menggurui atau membuat saya sudah menjadi orang yang sempurna. Tapi ini sebagai bentuk keresahan saya saja terhadap agama yang saya anut. Marilah sama-sama kita sebagai orang Islam menjaga kedamaian di dunia ini dan saling bertoleransi dalam beragama.  

Saya Dan Tuhan Saya



Seberapa sering kamu ingat dengan Tuhanmu??


            Tentunya Pertanyaan ini ditujukan hanya kepada mereka yang percaya terhadap tuhan. Oke, kembali ke pertanyaan tadi.. Saya sering. Tidak, saya tidak mengatakan saya orang yang religius. Saya jauh dari kata tersebut saat ini. Walaupun saya diberi nama yang sangat religius oleh orang tua saya : Naufal Izzatur Rahman, yang terkadang itu jadi beban buat saya. Kenapa? Karena saya khawatir, perilaku saya tidak baik di mata orang lain dan tentunya Sang Khalik.

            Kembali lagi dengan pertanyaan awal. Persoalan tentang ingat tuhan. Tampaknya Tuhan selalu maha Pemurah dan Penyayang bagi umatnya. Salah satunya saya. Sedari kecil, saya selalu diberikan yang terbaik. Setidaknya itulah yang saya pikirkan. Memang ini hitungannya masih sebatas duniawi. Saya sekolah dari SD sampai SMA selalu negeri. Tentu, hal ini membuat orangtua saya senang. Soal teman, baik ketika saya masih sekolah atau bahkan kuliah sekarang ini saya memiliki banyak teman-teman yang peduli dan perhatian terhadap saya. Saya fikir secara sosial saya cukup Baik. Alhamdulillah....

            Saya selalu bersyukur, dari dulu saya selalu sekolah di sekolah negeri, kuliah di tempat yang memang almrhum ayah saya menginginkannya. Bertemu dengan teman, dosen dan instruktur yang sangat peduli terhadap saya. Bahkan, saya pernah sempat mendapatkan pacar yang menyayangi saya. Dari semua itu, saya bersyukur sampai hidup saya saat ini, semua itu adalah Anugerah Terindah yang diberikan Tuhan. Kebahagiaan psikologis melengkapi kebahagiaan yang selama ini saya dapatkan.

            Tapi... di sisi lain, ada sebagian hal yang kadang mengganggu saya.

            Ternyata dibalik semua yang sudah saya dapatkan, saya ini tidak cukup berbuat baik. Masih banyak sekali perintah Tuhan yang belum saya jalankan dan taati. Saya masih sering melanggar laranganNya. Lebih gawatnya... saya padahal tahu soal ajaran Tuhan. Memang tidak banyak. Tapi saya cukup tahu. Kesadaran itu ada, tapi untuk melaksanakannya... belum.

            Padahal, saya tahu sudah banyak sekali yang Tuhan berikan kepada say. Untuk urusan bersyukur, atas semua nikmat dan karuniaNya mungkin saya sudah cukup baik melakukannya. Tapi, tampaknya itu baru tahap kesadaran saja. Belum pada perbuatan. Agak kurang adil sepertinya jika saya mengatakan ini semua terjadi karena pengaruh lingkungan. Tapi, mungkin akan berbeda juga kalau misalnya saya hidup daerah pesantren di daerahh pedesaan. Mungkin ya. Hehehe....

            Saya rasa ini gawat karena saya saadar, tapi tidak juga berbuat sesuatu. Saya harus benar-benar berada di jalanmu.


            Help Me God...