Selasa, 10 Januari 2017

Hidup Inilah Yang Memilih Kita


Tidak pernah ada yang berkata ini akan mudah...

"Berjuang untuk seseorang tidaklah mudah" untukku, untukmu, bahkan untuk siapapun.

Ketika kamu berpikir kalau semua ini adalah tentang berlari, pada akhirnya hanya akan ada lelah menghantui. tidaklah ada sesuatu yang bisa dipetik dari sesuatu yang terburu-buru. Karena semua ini adalah tentang langkah demi langkah... Tidak.. tidak, bahkan lebih sedikit dari itu, inci demi inci, yang dimana disetiap jaraknya terhampar bebatuan. dimana di setiap detiknya pula dingin menyerang memilukan.

Sebelum berani berlayar, seringnya dari kita melupakan untuk melihat dari ketinggian. Padahal mercusuar di ujung dermaga telah memberikan sinyal dan gambaran yang jelas kapal-kapal yang karam karena ketidaksabaran. Mulai dari kabut tebal di tengah samudera, menenggelamkan semua yang terlihat di ujung mata. Desir ombak, yang tak sabar ingin menggulung tanpa kasihan.

Terkadang kita pun lupa pula, ketika dihantam kenyataan, darah cinta mengalir dalam bentuk air mata dan doa. namun... ini bukanlah tentang berapa kali kita jatuh, bukan pula soal berapa kali kita saling menyakiti. Bahkan, bukan juga tentang siapa yang menang antara ego atau kesalahan.

Karena ini soal waktu.....

         "Kita hanya bisa melihat apa yang diajarkan hidup, jika kita memberikan waktu padanya, dan melewati segala pedihnya"

Seperti halnya gurun yang tiada ujung, namun ada keindahan langit penuh bintang di setiap malamnya. Seperti hujan tanpa reda, tetapi ada ketenangan didalam setiap rintiknya. Dan pula seperti dingin yang menusuk, ada hangat dalam temu, tawa, berbalut pelukan.

          "Dan terakhir... Kita hanya perlu melewatinya untuk tahu apa yang ada dibaliknya"

Meski sama-sama penuh luka dan dengan tangan berlumur air mata. kita bisa, walaupun terpapah-papah melalui ini. Saling bopong melewati waktu. Dan ketika malam mulai datang, langit semu bertanya padaku.

"Mengapa kamu bisa dan mampu berjalan sejauh ini?"

tanpa jeda, dan dengan satu degup jantung. Aku tahu apa alasanku sampai segininya.

Karena aku cinta kamu sampai segitunya.