Senin, 18 Juli 2016

Waktu Adalah Penguji Yang Paling Hebat

                                                            sumber:http://4muda.com



Bukan tanpa alasan jika waktu menjadi satu-satunya dimensi yang paling krusial disebut dalam Al-Qur'an. "Demi masa (waktu)". Kekuatannya yang luar biasa karena ia takkan pernah bisa ditarik ataupun diulang kembali. Dengan tak pernah bisa datang kembali, waktu merupakan guru yang paling bijak. Membiarkan muridnya, yaitu kita, para pejalan skenario kehidupan, agar merasa ditinggalkan oleh waktu.
Ditinggalkan oleh waktu berarti kehilangan sesuatu yang tak ternilai karena pada suatu masa, di dalamnya selalu ada momen-momen dan orang-orang yang berharga. Ya... memang waktu tidak bisa ditarik kembali. Namun, ia bisa diundang lagi. Momen itu bisa hadir kembali. Bukan ditunggu, melainkan diciptakan.

"WAKTU ITU IBARAT OBAT, BISA MENYEMBUHKAN"

Ditinggal dia yang berharga. Dicampakkan dia yang dicinta. Di-acuh-kan mereka yang sudah kamu beri semua. Hal-hal di atas cuma berakhir menimbulkan luka. Luka yang mungkin kita sendiri nggak sanggup buat nerimanya.
Tapi yang mengejutkan adalah semua itu bisa sembuh. Memang sih, banyak alasan buat nyembuhin luka-luka kayak gitu. Misalnya dengan alasan jatuh cinta lagi, dengan alasan sudah merelakan, atau bahkan sekedar karena sudah lupa. Namun, dari ketiga hal itu, ada waktu yang menjadi elemen yang paling penting.
Kita gak akan pernah mengira dan tahu apa kita akan mendapatkan kesempatan untuk jatuh cinta lagi atau gak. Kita gak pernah menduga akan dengan mudah untuk bisa merelakan. Kita gak pernah bisa menerka apakah bisa melupakan. Semuanya gak akan kita tau kalau tidak diberi kesempatan. Kita gak pernah tau bahwa yang bisa mengobati luka adalah orang yang menciptakannya.

"KESEMPATAN ITU BUTUH WAKTU"

Memang untuk dapat kesempatan lagi pasti kita membutuhkan waktu lagi. Namun, waktu itu menyadarkan. Butuh waktu untuk akhirnya sadar bahwa seseorang begitu berharga. Biasanya, itu terjadi setelah mereka benar-benar pergi. Terkadang butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Dikarenakan waktu itulah, dia membiarkan sedikit demi sedikit bukti-bukti bermunculan, mencuat ke permukaan. Bukti bahwa yang kamu rasakan itu sayang sungguhan atau cuma penasaran. Bukti bahwa sebenarnya yang kamu butuhkan adalah orang tersebut. Bukti bahwa orang lain gak akan pernah bisa menggantikan. Bukti bahwa sesungguhnya kamu bisa merelakan. Bukti bahwa sejatinya cinta itu harus memiliki atau merelakan begitu saja.

"BUTUH WAKTU UNTUK MERASAKAN YANG PERNAH DIUCAPKAN APAKAH ITU BENAR-BENAR CINTA ATAU BUKAN.”

Waktu adalah penguji yang teruji. Semua ucapan, semua tindakan, semua harapan, semua angan-angan, bahkan sepertinya, semua hal di dunia ini harus melewati ujian. Waktu kerap kali menyajikan ujian yang tak tertahankan. Gak ada yang lebih menyakinkan dari sesuatu atau seseorang yang sudah lulus diuji oleh waktu. Semua kata-kata manis yang keluar ketika kasmaran, bisa menguap dalam sekejap jika waktu sudah turun tangan. Ketika waktu sudah berbicara dan perasaan itu masih ada, maka sahihlah itu cinta yang sejati adanya.

Minggu, 10 Juli 2016

LDR, LHR ATAU LRR ?

Banyak orang yang beranggapan hubungan yang paling jauh yaitu mereka yang berhubungan berdasarkan jarak. jarak disini yaitu jarak dengen arti sesungguhnya. ya jarak dengan jauh sampai ber-ratus-ratus kilometer jauhnya. tapi........ menurut gue ada beberapa hal lagi yang harus orang ketahui tentang "jarak" ini. Jarak yang ga melulu soal seberapa jauhnya keberadaan kita dengan orang yang kita cintai.

Yang pertama pasti kita sering denger tentang LDR (Long Distance Relationship). seni dan keunikan dari hubungan ini yaitu soal hubungan jarak jauh antara seorang lelaki dan perempuan. menurut gue dibanding dengan LHR atau LRR, tentu hubungan ini masih bisa di terima. karena kita tau, meskipun kita dan pasangan kita jauh. contoh si laki-laki di Bekasi dan si Perempuan di Semarang. oke. hubungan yang belum tentu sebulan sekali ketemuan ini emang menurut orang sulit. karena kita gatau dia yang ada jauh disana gimana keadaanya. baik kah? setiakah? atau malah menduakan kita. tapi, menurut gue LDR ini se-jarang-jarangnya bertemu tapi gue yakin akan ada saatnya mereka untuk ketemuan. misal pas libur lebaran, libur perkuliahan, atau libur akhir tahun. dan disitulah waktu si para penikmat LDR ini bisa saling bermesran dengan sang pasangan.

Kedua......
LHR.. mungkin bagi sebagian orang masih awam dengan hubungan ini. yap LHR (Long Heart Relationship). apa sih maksudnya? maksud dari hubungan ini sih gampang aja. biassanya yang banyak ngalamin kaum perempuan yang jadi pesakitannya. karena apa? karena hubungan ini adalah hubungan yang dimana kia pacaran dengan pasangan kita. kita ketemuan. kita ngobrol berdua tapi kita gatau hati dia ke kita bagaimana. gampangnya gini, ketika si cewek dan si cowok ngobrol tapi si cowok asik aja dengan gamenya. gapeduli apapun yang cewek ceritain tentang apa yang ia alami di satu harinya. tapi sebaliknya si cowok egois dengan mengharuskan si cewek paham dengan semua apapun yang ia katakan tentang gamenya. dan menurut gue hubungan ini bukan hubungan yang bisa terus dilanjutkan. karena beda dengan LDR, hubungan ini tidak terpisahkan oleh jarak beribu kilometer. tetapi yang memisahkan adalah "jarak" dari hati psangan mereka sendiri.

dan terakhir ada LRR...
apa lagi sih ini? emang ada hubungan LRR ini? eitss... tunggu! ini yang menurut gue hubungan yang paling sulit dilakuin bagi siapapun. (menurut gue ya.. sekali lagi menurut gua!)
LRR (Long Religion Relationship). Kemaren ada orang yang bilang sama gue, " Jarak yang berbeda negeri mungkin bisa ketemu setahun sekali, yang beda provinsi mungkin juga bisa bertemu sebulan sekali dan yang beda kota sekalipun mungkin juga bisa tiap minggu ketemu. tapi lu... lu sama pasangan lu mungkin cuma beda sejengkal. tapi lu ngga pernh tau kapan bisa "BERTEMU" " dan seketika gue diem ngga bisa ngomong apa-apa. dan maksud dari "bertemu" itu apa? ya maksud dari itu semua adalah gue pacaran sama pasangan gue. ketemuan. tapi gue gapernah tau kapan gue bisa bener-bener bersaama sama dia dalam soal agama. apakah gue yang ngalah, pasangan gue yang ngalah atau kita berdua yang akhirnya harus sama-sama mengalah. yang jelas dari ketiga Hubungan "Jarak" jauh tersebut... semua ada seni dan caranya masing-masing dalam menghadapi keaadaan tersebut.


Intinya... Dari segi manapun jaraknya. dari seberapa jauhnya, seberapa dekatnya mereka selalu mengajarkan kita percaya, sabar, ikhlas, waktu dan juga mendoakan.

Karena sesungguhnya hal yang paling romantis dalam suatu hubungan adalah mereka yang diam-diam saling mendoakan demi kebaikan pasangannya...........