sumber:http://4muda.com
Bukan tanpa alasan jika waktu menjadi satu-satunya dimensi yang
paling krusial disebut dalam Al-Qur'an. "Demi masa (waktu)". Kekuatannya
yang luar biasa karena ia takkan pernah bisa ditarik ataupun diulang kembali. Dengan tak
pernah bisa datang kembali, waktu merupakan guru yang paling bijak.
Membiarkan muridnya, yaitu kita, para pejalan skenario kehidupan, agar
merasa ditinggalkan oleh waktu.
Ditinggalkan oleh waktu berarti
kehilangan sesuatu yang tak ternilai karena pada suatu masa, di dalamnya
selalu ada momen-momen dan orang-orang yang berharga. Ya... memang waktu
tidak bisa ditarik kembali. Namun, ia bisa diundang lagi. Momen itu bisa
hadir kembali. Bukan ditunggu, melainkan diciptakan.
"WAKTU ITU IBARAT OBAT, BISA MENYEMBUHKAN"
Ditinggal dia yang berharga. Dicampakkan dia yang dicinta.
Di-acuh-kan mereka yang sudah kamu beri semua. Hal-hal di atas
cuma berakhir menimbulkan luka. Luka yang mungkin kita sendiri nggak sanggup buat nerimanya.
Tapi yang
mengejutkan adalah semua itu bisa sembuh. Memang sih, banyak alasan buat
nyembuhin luka-luka kayak gitu. Misalnya dengan alasan jatuh cinta lagi,
dengan alasan sudah merelakan, atau bahkan sekedar karena sudah lupa.
Namun, dari ketiga hal itu, ada waktu yang menjadi elemen yang paling penting.
Kita
gak akan pernah mengira dan tahu apa kita akan mendapatkan kesempatan untuk jatuh cinta lagi
atau gak. Kita gak pernah menduga akan dengan mudah untuk bisa merelakan. Kita gak pernah
bisa menerka apakah bisa melupakan. Semuanya gak akan kita tau kalau
tidak diberi kesempatan. Kita gak pernah tau bahwa yang bisa mengobati
luka adalah orang yang menciptakannya.
"KESEMPATAN ITU BUTUH WAKTU"
Memang untuk dapat kesempatan lagi pasti kita membutuhkan waktu lagi. Namun, waktu itu menyadarkan. Butuh waktu untuk akhirnya sadar bahwa
seseorang begitu berharga. Biasanya, itu terjadi setelah mereka
benar-benar pergi. Terkadang butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan
bertahun-tahun.
Dikarenakan waktu itulah, dia membiarkan sedikit
demi sedikit bukti-bukti bermunculan, mencuat ke permukaan. Bukti bahwa
yang kamu rasakan itu sayang sungguhan atau cuma penasaran. Bukti bahwa
sebenarnya yang kamu butuhkan adalah orang tersebut. Bukti bahwa orang
lain gak akan pernah bisa menggantikan. Bukti bahwa sesungguhnya kamu
bisa merelakan. Bukti bahwa sejatinya cinta itu harus memiliki atau
merelakan begitu saja.
"BUTUH WAKTU UNTUK MERASAKAN YANG PERNAH DIUCAPKAN APAKAH ITU BENAR-BENAR CINTA ATAU BUKAN.”
Waktu adalah penguji yang teruji. Semua ucapan, semua tindakan, semua
harapan, semua angan-angan, bahkan sepertinya, semua hal di dunia ini
harus melewati ujian. Waktu kerap kali menyajikan ujian yang tak
tertahankan. Gak ada yang lebih menyakinkan dari sesuatu atau seseorang
yang sudah lulus diuji oleh waktu. Semua kata-kata manis yang keluar
ketika kasmaran, bisa menguap dalam sekejap jika waktu sudah turun
tangan. Ketika waktu sudah berbicara dan perasaan itu masih ada, maka
sahihlah itu cinta yang sejati adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar