Kamis, 11 Agustus 2016

MEMBUAT JANJI DENGAN TAKDIR



Menunggu... Menunggu orang yang tepat itu bagaikan menunggu jemputan.
Kamu tahu jemputanmu pasti akan datang.
dan kamu menunggunya di suatu tempat.
Kamu tahu dia bakal datang.

Namun, ada hal yang bahkan kamu tidak tahu.
Kamu tidak tahu kapan pastinya jemputanmu itu bakal datang.
Kamu tidak tahu pasti. Apakah ia lebih cepat? Terlambat? Atau bahkan tepat waktu.
Kamu tidak pernah bisa tahu hal ini. Yang kamu tahu, dia pasti datang.

Dan, yang bisa kamu lakukan hanya menunggu.
Tapi, kamu tahu dia bakal datang.
Karena kamu telah membuat janji dengan jemputanmu.
Janji dengan Takdir.

Disinilah kesabaranmu diuji.
Kalau-kalau jemputanmu tidak kunjung datang.

Kamu tahu perjalanan dia bisa saja terhambat.
Dan.. persoalannya. Apakah kamu akan tetap menunggu jemputanmu.
Atau justru kamu malah memutuskan naik kendaraan lain yang lalu lalang di hadapanmu.
Dan, apakah kamu terburu-buru atau tidak ke tempaat tujuanmu.

Itupun kalau kamu menunggu.
Tapi, coba dibalik kadaan yang saya ceritakan tadi. Kamu lah yang jadi penjemput.

Setelah jemputanmu datang.
Kamu bisa pergi ke tempat tujuan yang sama. Yang kamu inginkan.
Melakukan semua perjalanan dengan kendaraan yang sama.
Maka.. itulah petualanganmu. Petualangan yang sebenarnya itu baru dimulai.

Apakah di akhir akan ke tempat tujuan yang sama?
Hanya takdirlah yang tahu dan bisa menjawabnya.
Kalaupun tidak, kamu bisa menunggu lagi jemputan yang lainnya.
Ataupun, kamu jemput orang lain.

Dan sekali lagi,
Kamu telah membuat janji yang baru dengan takdir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar