Selasa, 26 Januari 2016

Aku dan Kamu, Apakah masih Setia?

Mau ke mana, kamu?

Sesekali aku melihat wajahmu, aku dekati, kucoba sentuh. Jari ini terbentur. Rinduku terhalang layar, dunia maya.

Sayup suaramu terdengar. Kucoba raba sumber suara yang juga menjadi sumber rinduku. Lagi, kali ini kangen terhalang speaker.

Kamu, masih setia menemaniku, meski hanya dari balik plastik bening dalam lipatan dompetku.

Aku masih setia bersamamu. Di atas garis masa ini. Kamu dalam wujud rengkaian huruf menjadi seuntai kata. Namamu..... kamu.

Besok juga aku masih setia, mungkin dalam wujud lain. Melalui panjatan doa menjulang tinggi, kurasa bisa menghujam Tuhan.

Menyebut namamu, aku selalu berbisik. Bukan tak ingin terdengar, hanya memastikan namamu aman di bibirku.

Hari ini sangat panas. Panasnya tak seperti hatiku yang merah. Bagiku, itu sudah menjadi rambu bahwa cintaku berhenti di kamu.

Kamu yang tak pernah kembali. Jika selalu begitu, bagaimana jika aku saja yang kembali padamu.... kamu?

Kelak ketika kamu mengandung anak dari suamimu yang bukan aku, mungkin rindu ini sudah melahirkan kangen.

----

Besok, kita kirim-kiriman doa lagi ya. Tapi jangan saling kasih tau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar