Minggu, 12 Oktober 2014

MERELAKAN TANPA MEMILIKI


Mungkin dia yang kamu sebut sebut sempurna. Dia pula yang kamu bilang segalanya. Tapi bisa jadi dia pula yang buat kamu meneteskan air mata. bukan.... bukan dia yang nerima kamu apa adanya. bukan pula dia yang selalu ada buatmu. apa kamu tau seberapa kuatnya dia?

Apa pundaknya sekuat aku?? Yang selalu siap menampung keluh kesahmu tiap waktu. Apa bahagianya seperti bahagiaku yang sesederhana ketika aku melihat senyummu?? Apa kamu tau serapuh apa hati aku? kamu engga pernah tau itu kan? Hari demi hari aku lewati dengan benci. gaenak untuk membenci, tapi jujur aku benci dengan keadaan ini. Keadaan ketika aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Maka... Untuk kamu yang sudah orang lain milikki. Harusnya aku yang mengusap air mata di pipimu. Harusnya aku yang selalu ada disana. hmm... meski semuanya terlambat. Tapi aku yang lebih sayang kamu. Dan kenyataan meski tak pernah memiliki. Merelakanmu tetap saja menyakitkan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar