Rabu, 12 Oktober 2016

Rindu... banyak momen yang menyebabkan rindu itu hadir




Rindu itu manusiawi. Sebab rindu juga membua kita lebih peka dengan banyak hal di sekitar. Kita jadi bisa merasakan lamanya detak waktu saat rindu berkunjung. Kita bisa tahu bagaimana rasa sepi di tengah keramaian membikin pikiran sedikit linglung. Bahkan kita akan tahu bagaimana salah tingkahnya menyikapi perasaan sendiri, ingin marah tapi sendu juga melingkupi. Apapun yang di rasakan, rindu memang membuat sedikit frustasi. Mengingat sekali saja rindu hadir, pasti besok-besok pun akan ada lagi dan lagi.
Apalagi kalau kita sudah lama sekali tak berjumpa dengan dia. Bahkan setiap sudut yang di temui bisa saja menghadirkan rindu yang membuat diri hampir gila. Sebab rindu seperti hantu, datang di saat-saat tertentu dan dengan tiba-tiba pula.

Seperti halnya hujan dan Rindu.. memang klise tapi nyatanya itu udah seperti jadi hal yang tak bisa dipisahka Sudah banyak pula para pujangga yang mengatakan, kalau mendung dan hujan paling bisa mempengaruhi suasana hati. Dan kata-kata mereka pun diamini oleh kita serta mereka – para penikmat rindu. Setiap kali langit mulai mendung, diri sendiri jadi sering termenung dengan pikiran yang mulai berkenalana ke masa-masa tertentu. Masa-masa yang rasanya ingin di ulang bareng si dia. Sampai akhirnya hujan datang, dalam ritme rintiknya lah kadang diri ini mulai hanyut dengan semua kenangan itu. Sambil melihat kaca jendela yang sudah dipenuhi oleh bulir air terus sambil dengerin lagunya Anji yang dia..

"oh tuhan ku cinta dia
ku sayang dia, rindu dia
inginkan dia
utuhkanlah rasa cinta di hatiku
hanya padanya, untuk dia"


Dijamin... rasanya waktu hujan itu maunya bareng si dia aja! hahaha

Selain itu gaenaknya lagi adalah ketika misalkan kita jalan ke mall atau restoran trus nemuin tempat yang pernah jadi tempat menghabiskan canda tawa dan kenangan bareng. makin makin deh pastinya. Semua tentang dia muncul begitu saja, saat melihat atau bertemu hal-hal yang disukainya. Dan kalau sudah begitu, rasanya ingin sosoknya benar-benar ada di samping kita sekarang. Biar kita dan dia bisa saling tertawa membahas lagu-lagu yang ada di restoran itu, atau makan dengan serunya menikmati semangkuk bakso hangat. Rindu….

Nah.. selanjutnya ada orang yang bilang, kalau nggak mau sering didera rindu, ya jangan sering-sering dengar lagu sendu. Apalagi kalau kita tahu itu lagu kesukaannya juga. Yah ini sih sama kayak sengaja menceburkan diri ke kolam yang isinya rindu dan rindu melulu. Contohnya dengerin lagu galaunya secondhand serenade 4 album sekalian wkwkwkw. Bukannya ilang itu rindu yang ada rindu itu makin berkembang...

lagu dan tempat yang dikunjungi mungkin bisa kita hindari kalo kita berdiam diri saja dirumah dan bengong. tapi kenyataannya Sepi itu ancaman. Sebab saat sendiri dan tak sedang melakukan kegiatan apapun yang menyibukkan pikiran, kita sering kali termenung. Dan pikiran pasti akan bercabang-cabang seenaknya, membuat kita harus melompat dari cabang yang satu ke cabang yang lain. Biasanya pun tak jauh-jauh dengan segala sesuatu tentang dia dan kalian.
Kamu bisa saja seketika berada di ingatan, saat kalian liburan bersama sebulan sebelum berjauhan. Atau saat sosoknya mengajak berbincang hal-hal serius tentang kalian kedepannya. Apapun itu, nyatanya kekosongan hanya terisi rindu dan rindu saja.

Tapi dibalik semua keribetan hal hal yang bikin rindu. ada suatu hal sederhana yang bikin rindu muncul. yap! dengan mengingat namanya.Contoh di kereta,  Entah kenapa di tengah kerumunan penumpang kereta, nama itu terlintas begitu saja. Membuat hati hangat seketika, karena memang rindu sudah hadir tepat setelah namanya melintas. Sesederhan itulah rindu.
Mau sekuat atau setegar apapun sosok diri ini, akan tetap selalu ada masanya kita tak berdaya mencegah rindu datang. Sebab selain manusiawi, rindu itu bagian proses untuk kita belajar sabar. Bukankah semakin kita sabar menghadapi rindu, diri ini sendiri akan semakin kuat dan tegar pula menjalani suatu hubungan.


Tenang rindu pasti akan terbayar tuntas, saat aku dan kamu bertemu. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar